Pengertian Jembatan, Bagian Jembatan serta Tipe Jembatan
Jembatan merupakan salah satu konstruksi atau bangunan yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Namun ternyata tidak semua jembatan itu sama dan ternyata jembatan memiliki berbagai tipe sesuai dengan pengelompokannya. Yuk disimak Pengertian Jembatan, Bagian Jembatan serta Tipe Jembatan.
Pengertian Jembatan, Bagian Jembatan serta Tipe Jembatan. |
Pengertian Jembatan
Jembatan merupakan suatu bangunan yang menghubungkan suatu jalan yang menyilang dengan sungai/saluran air, lembah atau dengan jalan lain.
Menurut PP Nomor 34 Tahun 2006, Jembatan adalah jalan yang terletak di atas permukaan air dan/atau di atas permukaan tanah.
Bagian-Bagian Jembatan
Bangunan jembatan umumnya terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu:
1. Bangunan atas
Bangunan atas terdiri dari atas bangunan yang berfungsi untuk lintasan penghubung dan merupakan bagian jembatan yang terletak di sebelah atas landasan. Bangunan atas terdiri dari:
a. Gelagar/ Girder
Gelagar/girder adalah Sebuah balok diantara dua penyangga dapat berupa pier ataupun abutment pada suatu jembatan atau fly over.
b. Pelat.
2. Bangunan bawah
Bangunan bawah adalah sistem/bagian yang berfungsi mendukung bangunan atas.Bangunan bawah terdiri dari:
a. Kepala jembatan (abutmen, pilar)
- Abutment adalah Pilar jembatan yang berada di ujung jembatan yang berada di atas oprit.
- Pilar/pier adalah Tiang jembatan yang memikul beban keseluruhan dari jembatan tersebut.
b. Tembok sayap (wing wall), dan pondasi jembatan.
3. Bangunan pelengkap
Bangunan pelengkap terdiri dari:
a. oprit
Timbunan tanah yang berada di ujung jembatan yang berfungsi untuk menyamakan elevasi jalan dengan elevasi jembatan.
b. pengaman jembatan
c. bangunan pengaman jalan/sungai
d. elemen drainase dan lain-lain.
Bagi yang sulit membayangkan bagian-bagian diatas dapat melihat gambar dibawah ini:
Bagian-Bagian Jembatan |
Tipe-Tipe Jembatan
Jembatan memiliki beberapa tipe berdasarkan bentuk struktur di atasnya, lama waktu penggunaan, fungsi, panjang bentang, dan bahan konstruksi. Beriku pembagian tipe-tipe jembatan:
Tipe Jembatan Berdasarkan bentuk struktur atas
1. Jembatan lengkung batu
2. Jembatan rangka
3. Jembatan beton
4. Jembatan gantung
5. Jembatan cable stayed
Tipe Jembatan Berdasarkan lama waktu penggunaan
1. Jembatan sementara/ darurat
2. Jembatan semi permanen
3. Jembatan permanen
Tipe Jembatan Berdasarkan Bahan Konstruksi
1. Jembatan dari beton
2. Jembatan dari baja
3. Jembatan dari kayu
4. Jembatan bahan komposit
Tipe Jembatan menurut fungsinya
1. Jembatan jalan raya
2. Jembatan jalan rel
3. Jembatan talang air atau waduk
4. Jembatan untuk penyebrangan pipa
Tipe Jembatan Berdasarkan Panjang bentang
1. Bentang pendek (< 20 m)
Jembatan dengan beton bertulang pada umumnya hanya digunakan untuk bentang jembatan yang pendek yang memiliki bentang panjang 6 -20 m.
Jenis-jenis yang biasanya digunakan di antaranya Slab Bridge, T-Girder, dan I-Girder. Contohnya dapat dilihat pada gambar dibawah.
Jembatan Beton Bentang Pendek |
2. Bentang sedang (20 m – 100 m)
Penggunaan rangka baja untuk jembatan sampai saat ini masih mendominasi bangunan jembatan bentang menengah.
Jenis baja yang biasaya dipakai yaitu Truss bridge. Namun dapat juga menggunakan beton prategang jenis Prestressed Box Girder,PCI-Girder dan bisa juga menggunakan bahan komposit dengan jenis Composite bridge.
Jenis jembatan balok pelat girder yang digunakan untuk jembatan jalan kereta api.
Struktur gelagar induk jembatan merupakan balok profil buatan dari pelat baja dengan tebal tertentu disusun sedemikian rupa sehingga merupakan balok yang proposional dan efektif untuk menahan beban yang bekerja. Untuk Truss Bridge dapat dilihat pada gambar dibawah.
Truss Bridge atau Jembatan Rangka Baja |
3. Bentang panjang ( > 100 m)
Jembatan bentang panjang biasanya menggunakan sistem penggantung untuk menahan beban lantai jembatan.
Yang merupakan jembatan bentang panjang antara lain jembatan pelengkung baja maupun beton, jembatan kabel suspensi dan jembatan cable stayed.
Jembatan pelengkung umumnya memiliki bentang utama antara 90 meter – 200 meter.
Pelengkung menjadi tempat menggantung/menumpunya lantai jembatan dapat berbentuk baja tubular ataupun beton bertulang.
Penggantung lantai umumnya terbuat dari baja sedangkan penumpu dapat dibuat dari beton bertulang maupun baja.
Jembatan kabel stayed mempunyai bentang berkisar antara 150 meter – 500 meter.
Sistem lantai jembatan ditopang oleh kabel yang dihubungkan langsung dengan tower.
Jembatan Suramadu dan jembatan Pasupati menerapkan sistem cable stayed.
Jembatan Suramadu yang menggunakan Cable Stayed |
Jembatan dengan bentang yang sangat panjang atau lebih besar dari 400 meter, biasanya menggunakan sistem kabel suspensi untuk memikul beban lantai jembatan.
Sistem jembatan ini memiliki kabel penggantung pelat serta kabel utama yang berfungsi menyalurkan beban ke pilar dan kemudian diteruskan ke pondasi.
Itu dia Pengertian Jembatan, Bagian Jembatan serta Tipe Jembatan. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin ya rabbal alamin. ☺
Source: Manual Petunjuk Teknis Pengujian Tanah, Direktorat Jenderal Bina Marga,Kementerian PUPR
Post a Comment for "Pengertian Jembatan, Bagian Jembatan serta Tipe Jembatan"